Pelajaran Sejarah seringkali menjadi pelajaran membosankan bagi siswa siswi di sekolahan, bukan karena membahas masa lalu yang sudah terjadi, melainkan lebih kepada kurangnya inovasi penyampaian bahan ajar bagi para siswa siswi tersebut.
Hal yang sama terjadi di museum. Sebagai wahana edukasi, museum seringkali tak menarik bagi pengunjung, padahal museum memiliki informasi yang sarat dengan edukasi dan pembelajaran Sejarah bagi para siswa sekolah.
D’TOPENG KINGDOM FOUNDATION sebagai penyelenggara dari beberapa museum di Indonesia, berupaya menepis kelemahan yang dimiliki oleh museum di Indonesia ini, dan ternyata berhasil.
CEO Marketing Komunikasi d’Topeng Kingdom Foundation., Ibu Elly T. Helsamer mengatakan museum sebagai media sumber informasi kebudayaan dan Sejarah melalui koleksi benda maupun non bendawinya, seharusnya bisa menjadi wahana bagi para pengajar untuk bisa lebih menyampaikan informasi informasi bahan ajar kepada para murid.
“Pemanfaatan teknologi yang dilakukan oleh D’topeng Kingdom Foundation dalam penyampaian koleksi yang dimilikinya ternyata bisa menjadi daya pikat sehingga pengunjung tak lagi enggan melakukan kunjungan ke museum yang kami kelola,” tandas Elly.
Hal ini mendorong D’Topeng Kingdom Foundation menfasilitasi workshop pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengajaran bagi sekolah sekolah, setelah sukses menyelenggarakan di Kampus UNS Solo dalam rangkaian event Museum Goes to Campus 2018, kini D’Topeng Kingdom Foundation bekerja sama dengan Suluh Media, kembali menggelar workshop yang sama di Jogja.
![]() |
Workshop yang digelar D'Topeng Kingdom Foundation di UNS Solo |
Workshop dengan tema “MATERI AJAR DENGAN KECANGGIHAN APLIKASI I.T MODERN DI SEKOLAH” diharapkan bisa memberikan pengetahuan untuk peserta mengenai penggunaan teknologi informasi dan pemanfaatan gadget dalam daur ajar, setidaknya mendekatkan minat siswa untuk mau belajar.
![]() |
Workshop menjadi bagian event Jogja Creative Expo 2018 |
085842299743 (DIAN)
087882155696 (SEPTIAN)
085602019963 (ELSA)
Mengingat keterbatasan tempat, pesertapun terpaksa dibatasi 200 orang. Selain workshop, Suluh Media juga memberikan kesempatan bagi sekolahan yang membutuhkan software digital library secara gratis bagi 500 SMA/SMK seJateng-DIY.
![]() |
Ibu Elly T. Halsamer memberikan materi saat workshop. |
![]() |
Peserta workshop asyik mengaplikasikan ilmu yang didapatnya |